Snailfish, akan kecil, transparant, yang mampu hidup di lingkungan ekstrim di Paling Mariana |
Pertama kalinya, ilmuwan tenemukan snailfish di Palung Mariana, ikan tersebut berrenag pada bagian laut yang sangat dalam, gelap dan dingin. Berdasarkan penelitian baru, yang telah dipublikasikan secara online, pada 28 November di jurnal Zootaxa, diketahui bahwa snailfish merupakan ikan bertubuh kecil, mempunyai kulit transparan berwarna pink, tanpa sisik. Jika dilihat berdasarkan karakteristik tampaknya ikan tersebut tak mungkin hidup pada zona hadal.
“Tidak ada yang pernah membawa kembali ikan dari kedalaman ini sebelumnya, jadi ketika para ilmuwan melihat ikan ini, para ilmuwan menduga mereka melihat spesies baru,” kata Gerringer, seperti yang dilansir Live Science pada 30 November 2017.
Menurut peneliti, tubuh snailfish yang kecil Haiti seminar 9 cm tampak tidak mampu bertahan di lingkungan dengan kedalaman 26.200 kaki (8.000 meter), ternyata tampak mendominasi hidup di ekosistem laut dalam. Selain itu, snailfish menjadi ikan kecil yang mengeksploitasi kehidupan laut dalam, tidak adanya pesaing membuatnya bebas untuk melahap mangsanya yaitu berupa avetebrata yang berlimpah dan menghuni parit. Biasanya, untuk mendapatkan makanan berupa krustasea atau udang-udangan, ikan akan berkelompok.
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfir Nasional, Palung Mariana merupakan bagian laut yang bearda di zona hadal, sebagian besar daerahnya terdiri dari parit laut dan membentang dari kedalaman sekitar 19.685 sampai 36.089 kaki (6.000 sampai 11.000 m). Wilayah juga mengalami tekanan yang tak tertandingi dalam banyak kehidupan. Di bawah Palung Marina terdapat wilayah berbentuk corong mempunyai tekanan mencapai 5.750 lbs. per inci kuadrat. Tekanan yang sangat besar tersebut dapat membuat hancurnya paru-paru manusia, jika tidak menggunakan pelindung.
Menurut Pusat Perikanan Alaska (AFSC), hewan dengan nama ilmiah Pseudoliparis swirei tetap dapat hidup dalam tekanan yang dapat menghancurkan sekalipun. Keluarga snailfish terdiri dari 300 spesies yang menghuni di berbagai kedalaman laut. Pada tahun 2014 dan 2017, para ilmuwan telah mengumpulkan 38 spasimen snailfish pada kedalaman sekitar 22.600 sampai 26.200 kaki (6.900 sampai 8.000 m).
"Kami menempatkan pendaratan di atas kapal, dan tenggelam dengan beban pemberat baja. Diperlukan waktu sekitar 4 jam agar pendarat bisa tenggelam sampai ke dasar parit (laut dalam),”
Tulis Mackenzie Gerringer, seorang peneliti postdoctoral di University of Washington (UW).
Menurutnya, untuk menangkap ikan tersebut, kamera ditinggal selama sekitar 12 sampai 24 jam di kedalaman laut. Lalu akan memanggil snailfish kembali menggunakan sinyal akustik.
"Temuan spesies ikan baru ini juga mengingatkan kita untuk terus menjelajah," kata Gerringer
Penemuan snailfish di Palung Mariana mengingatkan kita bahwa bahkan lingkungan yang tampaknya paling tidak ramah dapat mendukung kehidupan, bahkan mungkin memiliki keanekaragaman hayati yang tak terduga.
livescience.com
0 komentar:
Posting Komentar