Planet kerdil Pluto memiliki medan yang bervariasi untuk dunia kecil seperti itu. Foto: NASAfacebook |
Pluto merupakan planet kerdil yang memiliki banyak fiture istimewa. Meskipun kerdil, dan tarletak di tepi tata surya Pluto memiliki banyak variasi di daerahnya. Ada pegunungan, ruang-ruang dipenuhi kawah dan lonjakan es raksasa. Pluto juga memiliki warna yang bervariasi di seluruh permukaannya.
Bedasarkan hasil pengematan pesawat NASA New Horizon, kondisi pluto terkini lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan kondisi pluto diantaranya adalah, telah memiliki atmosfer dan permukaannya mulai mendekati bumi, meskipun jaraknya masaih 4,5 milyar mil.
“Hamparan besar Pluto yang ditutupi oleh gumpalan es yang mudah menguap,” kata periset Jason Cook dalam sebuah pernyataan NASA, seperti dilansir pada ibtimes.com paa 20 November 2017.
Pemandangan planet kerdil Pluto dari pesawat ruang angkasa New Horizons menampilkan fitur berbentuk hati Sputnik Planitia. Foto: NASA |
Pluto memiliki salah satu fitur paling menonjol di yaitu Tombaugh Regio di dekat kawah Elliot dan di peregangan yang disebut Viking Terra. Tombaugh Regio dan Viking Terra adalah area berbentuk hati dimana gumpalan es menutupi sebagian besar belahan bumi selatan dan merayap ke utara. Sedangkan, di bagian barat juga terdapat hamparan beku es yang disebut Sputnik Planitia.
Area dimana pesawat ruang angkasa New Horizons mendeteksi air es di Pluto disorot dengan warna biru. Foto: NASA |
“Saya terkejut bahwa air es ini sangat merah. Kami belum mengerti hubungan antara air es dan warna kemerahan di permukaan Pluto." kata peneliti lain, Silvia Protopap, seperti yang dilansir oleh ibtimes.com
Pesawat ruang angkasa NASA New Horizons menempatkan medan di Pluto yang mencakup bilah es yang mencapai setinggi gedung pencakar langit. Foto: NASA / JHUAPL / SwRI / Daniel Rutter |
Keistimewaan lainnya adalah, medan pluto mencakup gumpalan es yang membentuk pencakar langit, yang sering disebut “pisau-pisau raksasa” oleh NASA. Gumpalan es ini berbentuk proyeksi runcing, dengan tinggi mencapai ratusan kak. Proyeksi runcing ini terbentuk dari suhu ekstrim Pluto yang menyebabkan es metana menyublim - benar-benar melewatkan fase cair.
Pesawat ruang angkasa New Horizons menangkap kabut tebal di sekitar Pluto yang bisa membuat planet kerdil itu membeku. Foto: NASA / JHUAPL / SwRI |
Sebelumnya, sebuah penelitian baru mengungkap misteri cuaca super dingin Pluto. Para peneliti menyebut partikel hidrokarbon di atmosfer Pluto yang bertanggung jawab atas suhu sangat rendah dari planet kerdil itu. Pluto adalah satu-satunya planet memiliki suhu yang lebih digerakkan oleh partikel kabut daripada oleh molekul gas. Partikel-partikel kabut inilah yang menjadi penyebab suhu dingin di pluto, hal tersebut dikarenakan partikel kabut menyerap panas yang datang dari luar angkasa dan kembali memantulkan energi tersebut keluar. Sementara, proyeksi telah menempatkan planet kerdil pada suhu -280 derajat Fahrenheit. Sedangkan, berdasar komposisi gas atmosfer, New Horizons mengukur suhu Pluto mencapai -333 derajat Fahrenheit.
HARMANI | ibtimes.com
0 komentar:
Posting Komentar