Jika menyaksikan foto tersebut apa yang akan anda katakan?
Fotografer Hobbyist Biplab Hazra di India, memenangkan kompetisi fotografer satwa liar tahunan yang diadakan oleh The Sanctuary Asia, sebuah majalah satwa liar di India. Foto tersebut menunjukkan seekor induk gajah dan anaknya sedang berusaha melarikan diri dari kepungan masyarakat, yang berusaha melemparkan bola api ke arah dua gajah malang ini.
Teragis, foto berjudul “Hell is here” menunjukkan konflik tanpa akhir antara manusia dan hewan, memenangkan kompetisi fotografi stawa liar. Bahkan The Sanctuary Nature Foundation mengatakab bahwa pemandangan yang cukup umum di Bankura, Benggala Barat. Padahal India merupakan salah satu negara yang menompang 70% species gajah asia di Dunia, yaitu sekitar 27.000 gajah Asia atau setenggah dari jumlah Gajah di Dunia. Sebagian besar gajah Asia terancam punas karena prilaku manusia, yang merasa terganggu dengan kehadairan gajah.
Gajah menggunakan 101 jalur untuk melintasi India. Namun, berdasarkan survei Agustus 2017 oleh Wildlife Trust of India, hanya sekitar seperlima dari mereka yang bebas dari pemukiman manusia. Dua pertiga jalur memiliki jalan raya negara bagian atau nasional yang melewatinya, dan kurang dari 13 persen jalur seluruhnya berada di bawah tutupan hutan. Sekitar 488 gajah hidup di hutan utara negara bagian, banyak di antaranya dipenuhi dengan pemukiman manusia dan kebun teh.
Menurut, Times of India dalam sembilan bulan pertama tahun 2015 ada 18 orang pernah dibunuh oleh gajah. Setelah menewaskan dua orang, pada bulan Maret 2016, pemerintah distrik India menyerukkan pemusnahan gajah. Selain itu, secara terus menerus, gajah-gajah di Bangel Barat mati akibat sengatan listrik setelah menabrak kabel listrik.
"Di distrik Bankura, Bengal Barat, perlakuan terhadap gajah semacam itu rutin dilakukan, seperti di negara-negara gajah lainnya, Assam, Odisha, Chhattisgarh, Tamil Nadu dan banyak lagi," kata The Sanctuary Nature Foundation, sebum organisasi non-pemerintah yang berbasis di Mumbai yang bekerja untuk konservasi keanekaragaman hayati dan keterlibatan masyarakat, dalam sebuah pembebasan.
Sedangkan, Mainaz Mazumdar dari desa Baroja, dekat dengan lokasi serangan mengatakan bahwa desanya sering diserang oleh hewan-hewan liar. Menurutnya, gajah turun ke permukiman karena kesalahan manusia yaitu kerusakan habitat hutan oleh manusia.
"Pengelolaan bersama-sama adalah salah satu praktik kunci yang harus diikuti secara ketat dalam pengelolaan konflik manusia dan satwa liar," kata M. Ananda Kumar, seorang ilmuwan di Nature Conservation Foundation, dalam sebuah wawancara dengan majalah Inggris, Geographical, pada 2016.
“Kita perlu mensosialisakan kepada orang-orang bahwa hewan ni membutuhkan tempat. Kita harus menciptakan kesadaran bahwa perilaku kekerasan hanya akan menimbulkan kejadian tragis," tambahnya.
HARMANI | news.com.au
0 komentar:
Posting Komentar